Kerajinan Muda Tama Gallery termasuk salah satu industri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) penghasil kerajinan dari tembaga & kuningan yang terletak di desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah. UMKM milik Bapak Agus Susilo ini telah berdiri sejak tahun 1978 dan sudah diwariskan secara turun menurun. Industri kerajinan tangan ini awal mulanya hanya memproduksi keperluan dapur, namun seiring dengan berjalannya waktu usaha ini sudah memproduksi bagian dari interior dan exterior sesuai dengan kebutuhan pasar. Semenjak didirikan usaha ini sampai sekarang, Muda Tama Gallery sudah mampu menghasilkan produk seperti, fountain, wastafel, kaligrafi, vase, guci, bowl dan cup. Target produksi per hari pada industri tersebut sekitar 100 biji per bulan, itu pada produk bagian dapur. Terakhir dari Muda Tama Gallery mendapatkan pemesanan hiasan exterior pada pagelaran Nasional di Bali G20.
Walaupun telah melakukan penjualan kerajinan di level nasional hingga internasional, namun secara umum proses produksi yang dilakukan di Muda Tama Gallery masih dilakukan secara manual dan sederhana. Untuk proses pembentukan tekstur kerajinan dilakukan menggunakan alat pemukul berupa balok kayu dengan kaki pekerja sebagai tumpuan. Kondisi pekerja yang membungkuk menyebabkan bagian leher, punggung, dan pinggang mudah terasa sakit. Postur kerja jika tidak ergonomis maka operator tersebut akan mudah kelelahan sehingga konsentrasi dan ketelitiannya menurun yang dapat mengakibatkan hasil pekerjaan tersebut baik dari segi kuantitas dan kualitas juga akan mengalami penurunan dan tidak sesuai dengan standar buyer. Pihak Muda Tama Galery pun mengakui bahwa beberapa kesempatan penjualan sering dikomplain buyer, dan ada beberapa pesanan buyer yang terpaksa ditolak karena tidak mampu memenuhi target waktu yang ditentukan buyer.
Untuk mendukung UMKM Muda Tama Galery memperbaiki proses produksinya. Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melakukan kegiatan implementasi alat Cooper Craft Shaping Tools. Alat ini dipergunakan untuk mendukung pekerja saat membentuk material menjadi produk sesuai desain. Prinsip penggunaan alat ini memiliki kesamaan seperti prinsip mesin bubut, yaitu benda kerja yang bergerak dan mesin tidak berpindah posisi. Dengan adanya alat ini, selain proses dapat dilakukan secara lebih cepat, operator juga tidak mudah lelah, karena postur kerja penggunaan alat ini dirancang dengan ergonomis pekerja.
Alat ini mulai disosialisasikan kepada Muda Tama Galery pada tanggal 10 Juli 2023. Operator Muda Tama Galery mulai mencoba alat dengan pendampingan tim pada tanggal 20 -21 Juli 2023. Pemberian dan pelatihan penggunaan alat ini dipimpin oleh ketua Pusat Studi PKPTKI LPPM UNS Dr. Retno Wulan Damayanti, ST.,MT; dengan anggota ditindaklanjuti dengan penyusunan standar proses operasi (SOP) oprasionalisasi dan perawatan alat. Harapannya, Muda Tama Galery dapat mengaplikasikannya dalam proses produksi kerajinan tembaga dan kuningan serta merawat alat tersebut secara reguler dan mandiri.