Solo Car Free Day – Minggu, 19 Maret 2023 ada kegiatan Program Electrifying Life Style, antara lain memasak dengan kompor induksi. Aktivitas ini merupakan bentuk konsistensi PT PLN dalam mensosialisasikan program kompor induksi. Pusat Kajian dan Pengembangan Teknologi dan Kolaborasi Industri (PKPTKI) sebagai lembaga yang melakukan survei, sosialisasi, dan pendampingan penggunaan kompor induksi turut serta untuk senantiasa mengawal, menganalisis, dan mengevaluasi aktivitas program tersebut. Pada acara tersebut, Ketua PKPTKI Dr. Retno Wulan Damayanti, ST., MT. beserta Tim Peneliti juga melakukan kajian dan menjaring umpan balik masyarakat yang telah menggunakan kompor induksi.
BEDAH BUKU: ERGONOMI TRANSPORTASI
Surakarta, Senin 20 Maret 2023 – Webinar Bedah Buku: Ergonomi Transportasi yang dimoderatori oleh Dr. Retno Wulan Damayanti, ST. MT. Buku ini disusun oleh Prof. Bambang Suhardi, Anisa Rosyidasari, ST, Kalvin Fariza Adhitya, ST. Penerbit buku ini yaitu deepublish pada tahun 2023 dan terdiri dari 5 Bab, 152 halaman. Buku ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu Bagian 1 berisikan tentang “Rambu Lalu Lintas dan Aplikasinya (Studi Kasus)” dan Bagian 2 berisikan tentang “Model Fitness for Duty (Studi Kasus)”. Buku ini memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca mengenai aplikasi ergonomic di bidang transportasi. Untuk lebih spesifiknya buku ini memaparkan yang berkaitan dengan rambu-rambu lalu lintas dan kelayakan untuk bertugas bagi bus driver (Bus Solo Trans). Buku ini terdiri dari 5 Bab yaitu Bab 1 yang berisi tentang Fenomena Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia; Bab 2 berisi tentang Teori dan Konsep Rambu-Rambu Lalu Lintas; Bab 3 berisi tentang Teori dan Konsep Model Fitness for Duty; Bab 4 berisi tentang Aplikasi Ergonomi dan Studi Kasus Rambu Lalu Lintas di area jalan Kledung-Kertek; Bab 5 berisi tentang Aplikasi Fitness for Duty untuk Bus BST. Buku ini menarik karena selain teori dan konsep, juga dipaparkan studi kasus dari masing-masing aplikasi teori tersebut. Studi kasus dipaparkan dari hasil penelitian yang dikonstruksikan dengan pengambilan data empiris dan pengujiannya. Buku ini juga dilampiri instrument untuk mengukur Fitness for Duty, seperti Karolinska Sleepiness Scale, Visual Analog Scale, dan Psychomotor Vigilance Task. Riset berkaitan dengan area ini masih sangat berpeluang yaitu menarik dengan kajian cognitive ergonomics dengan pendekatan kontekstual social behavior, etc. buku ini potensial disampaikan kepada para pemangku kepentingan (dinas perhubungan, pengelola BST, dll) termasuk pemangku wilayah. PT. Jasa Marga melakukan pencatatan factor-faktor penyebab kecelakaan di Jalan tol periode Januari-Oktober 2021 yaitu Faktor kendaraan (17%); Faktor jalan dan lingkungan (1%); Faktor pengemudi (81%) terbagi menjadi 2 faktor yaitu Kurang antisipasi (52%) dan Mengantuk (45%). Dengan mengurangi angka kecelakaan semua pengguna jalan harus mengetahui rambu-rambu lalu lintas. Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambing, huruf, angka, dan atau perpaduan diantaranya yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pengguna jalan. Kontur jalan yang menurun sepanjang 9 kilometer mengakibatkan tingginya angka kecelakaan di ruas jalan Kledung-Kertek. Tercatat bahwa dalam kurun waktu 5 tahu terakhir, terdapat sejumlah kasus kecelakaan hingga menyebabkan korban jiwa sebanyak 162 nyawa pada ruas jalur Kledung-Kertek. Wonosobo (KNKT, 2021). Jalan yang menurun panjang sangat berisiko mengakibatkan rem blong terutama untuk kendaraan bermuatan besar. Kendaraan yang mengalami rem blong menggunakan fasilitas jalur penyelemat atau akan menabrak tembok ban diujung turunan ruang jalan Kledung-Kertek. Conceptual Compatibility ini mengacu pada sejauh mana simbol-simbol yang ada dalam rambu lalu lintas bertepatan dengan asosiasi pengendara terhadap rambu tersebut. Contohnya yaitu tanda peringatan lampu lalu lintas (representasi fisik) mewakili keberadaan lampu lalu lintas terdekat (asosiasi). Physical Representation merupakan kesamaan antara isi dari rambu dan keadaan nyata yang dipresentasikan oleh rambu tersebut. Contohnya yaitu tanda peringatan penyeberangan murid sekolah (tanda zona sekolah) yang mempresentasikan anak-anak menyeberang jalan. Familiarity menunjukkan bagaimana pengemudi merasa akrab dengan rambu-rambu berdasarkan pengalaman berkendaraan. Standardization menunjukkan konsistensi dari simbol yang digunakan untuk dimensi, warna, dan bentuk rambu lalu lintas. Standar rambu lalu lintas Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor 13 tahun 2014 tentang rambu lalu lintas. Upaya untuk mengurangi kecelakaan à fitness for duty adalah kemampuan dari masing-masing individu yang akan melaksanakan tugas, menyangkut kesehatan fisik dan mental serta kesiapan dalam berjaga (Standars of Training Certification and Watchkeeping, 1995). Ada banyak penelitian yang telah membahas mengenai fitness for duty pada pengemudi diantaranya yaitu Caragata, Tuokko, dan Damini (2009) meneliti tentang pengemudi lebih tua; Unsworth, Baker, Lannin, Harries, Strahan, & Browne (2019) meneliti tentang pengemudi pasien stroke; Valck (2015) dan Adiasa (2019) meneliti tentang masinis. Namun, penelitian fitness for duty terhadap pengemudi BRT utamanya di Indonesia jarang dilakukan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Zoer (2014) Pengukuran fitness for duty pada aspek mental dapat berupa pengukuran beban emosional, beban kerja mental, persepsi, antisipasi, kewaspadaan, atensi, stress, kantuk, kelelahan, dan pemulihan. Untuk atensi yang terfokus atau selektif dapat diukur menggunakan waktu reaksi visual, alat yang paling sederhana yang digunakan untuk mengukur waktu reaksi yaitu alat reaction timer (Gani, 2018) atau Psychomotor Vigilance Task (PVT) (Krisnanda, Hasianna, & Limyati, 2020) ; kantuk dapat menggunakan Karolinska Sleepiness Scale (KSS); sedangkan kelelahan dapat menggunakan Visual Analogue Scale (VAS). KSS dan VAS merupakan alat ukur objektif berupa satu pertanyaan dengan skala interval yang menunjukkan seberapa tingkat kantuk dan kelelahan yang sedang dirasakan. Buku ini membahas dua hal. Yang pertama yaitu membahas masalah perancangan rambu-rambu lalu lintas. Yang kedua yaitu membahas model fitness for duty untuk sopir bus. Selain peran pemerintah dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas dengan menyediakan fasilitas keselamatan, maka perlu juga peran masyarakat sebagai pengguna jalan dengan meningkatkan kesadaran pengendara tentang fasilitas-fasilitas keselamatan tersebut, perlu adanya rambu-rambu lalu lintas yang jelas dan dapat dimengerti oleh pengendara di situasi apa pun. Pengemudi bus menjadi unsur-yang sangat penting untuk menjamin keselamatan berkendara. Oleh karena itu, pemeriksaan terkait kesiapan pengemudi menjadi penting untuk dipertimbangkan dengan tujuan mengetahui fit atau tidaknya kondisi setiap pengemudi sebelum bekerja. Pemeriksaan kesiapan pengemudi dikenal dengan istilah fitness for duty yaitu kemampuan untuk bertugas dari masing-masing individu yang akan melaksanakan pekerjaan, menyangkut kesehatan fisik dan mental.
MAU JADI INSINYUR? – Kupas Tuntas Profesi Insinyur
Pada hari Kamis, 23 Februari 2023, Pusat Kajian dan Pengembangan Teknologi dan Kolaborasi Industri (PKPTKI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS mengadakan Podcast-Webinar #1 yang bertajuk “Mau Jadi Insinyur?: Kupas Tuntas Profesi Insinyur” oleh Ketua Program Studi Program Profesi Insinyur Universitas Sebelas Maret, Dr. Eng. Ir. Pringgo Widyo Laksono, S.T., IPM. Podcast-webinar ini di inisiasi oleh Dr. Retno Wulan Damayanti, ST., MT yang merupakan Ketua Pusat Studi PKPTKI, LPPM-UNS. Podcast-webinar kali ini di moderatori oleh Cahyo Wisnu Rubiyanto, S.P., M.App.Sc., Ph.D. selaku anggota dan peneliti eksternal di PKPTKI LPPM UNS. Podcast-Webinar yang mengusung hastag #DuniaInovasi mengupas tuntas tentang profesi keinsinyuran di Indonesia dan juga dunia. Dr. Pringgo juga menjelaskan pengertian dari Profesi Inisnyur dan menjelaskan cakupan insinyur berbasis disiplin rumpun keilmuan berdasarkan Undang-undang, yaitu: kebumian energi, rekayasa sipil dan lingkungan terbangun, industry, konservasi dan pengelolaan sumber daya alam, pertanian dan hasil pertanian, teknologi kelautan dan perkapalan, dan aeronotika dan astronotika. Selain itu, perjalanan profesi insinyur juga dijelaskan secara terperinci oleh Dr. Pringgo. Mengingat banyaknya permasalahan global, termasuk energi, pangan, dan air, peran Profesi Insinyur menjadi penting untuk dapat memecahkan masalah di tengah tengah masyarakat. Menurut semangat Undang-undang No.11 tahun 2014 tentang keinsinyuran, Dr. Pringgo juga menegaskan bahwa Insinyur sangat berperan dalam kepentingan nasional dan kesetaraan global. Seidkitnya Ada 7 apoin utama yang menjadi fokus tujuan seorang insinyur yaitu: 1) Menjadikan Indonesia mandiri dan maju, 2) Melindungi masyarakat dan lingkungan, 3) Meningkatkan jumlah Insinyur di Indonesia, 4)Meningkatkan peran Insinyur di Inudstri, 5) Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi serta minat, 6). Mengendalikan kebutuhan insinyur asing, 7) Lepas dari middle income trap. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang hak hak dan kewajiban seorang insinyur. Lebih lanjut lagi podcast-webinar ini juga memberikan informasi para peserta untuk bisa mendapatkan gelar insinyur dengan mendafarkan diri sebagai calon mahsiswa Insinyur melalui Program Profesi Insinyur Universitas Sebelas Maret. Program Profesi Insinyur UNS kini membuka program regular yang artinya terbuka untuk pertama kali nya untuk jalur umum. Pendaftaran bisa dilakukan melalui website SPMB UNS (kunjungi www.spmb.uns.ac.id) atau melalui tautan https://spmb.uns.ac.id/pascasarjana/pendaftaran/step-one?slug=Mw==&master_jalur=52 Youtube: https://youtu.be/JvOQhyywzfI?si=Y2iGMXiwQZhDuMJZ
Japanese researchers pay attention “top-down approach” to the Indonesian government’s policy in promoting induction stoves
Surkarta (PKPTKI LPPM UNS) – The Indonesian government continues to promote induction stoves to be able to reduce imports of Liquefied Petroleum Gas (LPG) through an induction stove conversion program. The program was inititiated by the President of the Republic of Indonesia, Mr. Joko Widodo, at Istana Bogor on November 16th 2021. To accelerate this program, the Indonesian government instructed PT PLN, and the program was carried out for the first phase in two cities, Surakarta, Central Java and Denpasar, Bali. In Surakarta, pilot project of the program was implemented by Research Center for Techonology Development and Industrial Collaboration (PKPTKI), Institure for Research and Community Services (LPPM), Universitas Sebelas Maret (UNS), under the collaboration with PT PLN, in 2022. The first phase of program is not really attractive to the households’ characteristics in Surakarta, both poor or wealthier households as energy transition. In this initiaing phase, local people gave a positive response (66%) in receiving an induction stove, however the induction stove program has not give a big impact on improving welfare for local community. Until November 2022, the households which have switched to induction stoves has reached 15%, and more than 80% household still use the induction stove and gas stove alternately. Meanwhile, Yumi Anggraini and Nanda Kumar Janardhanan, Ph.D – the researcher from Institute for Global Environmental Strategies (IGES) Japan, when discussing related evaluation of induction stove conversion program in Surakarta, with PKPTKI LPPM UNS on December 14th 2022, stated that “the substitution must be paired with effective targeting regulatory instruments, financial support, and the necessary infrastructure to support the change and long-term usage”. The program is also must be done with a careful bottom-up approach. In the observation, PKP-TKI LPPM UNS suggested to the Indonesian government to have e a plan and preparation of the program more measurable and structured. These strategies operated with the policy formulation, regulation and standard operating procedure; well-program management, well-socialization, education and assistance; risk mitigation, supporting data information center and well-framework shifting mechanism. Also, PKP-TKI LPPM UNS considered about synergy of cooperation (task and responsibility, coordination and communication)with all stakeholders (from high level-government to low level-operational) to this program. The conversion program is always challenging for the Indonesian government. It’s not an easy thing to convert energy to Indonesian people with different characteristics. In fact, the energy conversion, from fuel oil (BBM) to LPG 3kg in 2007 until today, are still not been on target (https://www.esdm.go.id/id/berita-unit/direktorat-jenderal-minyak-dan-gas-bumi/agar-tepat-sasaran-subsidi-lpg-3-kg-diberikan-non-tunai-mulai-tahun-202). In promoting induction stoves, PKPTKI LPPM UNS faced many challenges in the first phase of the induction stoves conversion program in Surakarta, During the interview, Yumi asked, “What are the barriers, and how have they been overcome?” The observation found some cases that have unstable power of their electricity. Some people who receive induction stoves experienced in drop electricity at their home. So, in this program, we did socialization to increase the power for free by PLN. However, as you know, currently electricity subsidy scheme is based on household connection capacity. Only households with 450 VA and 900 Va are eligible for the subsidy. In our observation, mostly they got power supply up to 1300 VA and the local people actually worried to lose their subsidy. So, many households are also reluctant to take risks of the program eventhough PT PLN assured that the fee of electricty would not be change. Dr. Retno Wulan Damayanti, as a chief of the pilot project of this program, also stated that “the program need to be evaluated, especially in supporting infrastructure such as power supply, safe and well installation, information center of induction stoves since many people have no knowledge to use inductrion stove, and create the industrial ecosystem for supporting their lifestyle especially on cooking utensils”. On the other hand, Yumi question whether the energy transition will be better for the environment, according the amount of GHG emissions related to electricity depends on the nation’s electricity generation mix and with Indonesia’s current outlook, converson from LPG to induction stoves may lead to more carbon emissions. In the future, when the Indonesian government continues to promote this program, socio-technology, economic, cultural, industrial and environmental aspects need to be reviewed. So that the program can be accelerated with great care and right on target.
Bedah Buku: Inovasi Teknologi, Rantai Pasokan, dan Standardisasi Awal
Pada hari Kamis, 1 Desember 2022, Program Studi Doktor Teknik Industri UNS bersama dengan Pusat Kajian dan Pengembangan Teknologi dan Komunikasi Industri (PKPTKI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS mengadakan joint event webinar #1 yang bertajuk “Bedah Buku: Inovasi Inovasi Teknologi, Rantai Pasokan, dan Standardisasi Awal”. Webinar bedah buku ini mengundang Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si., IPM yang merupakan Ketua Grup Riset Rekayasa Industri dan Tekno-ekonomi Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik UNS sebagai narasumber. Webinar ini dibuka oleh Prof. Dr. Cucuk Nur Rosyidi, S.T., M.T. selaku Kepala Program Studi S3 Teknik Industri UNS dan dimoderatori oleh Dr. Retno Wulan Damayanti, S.T., M.T. selaku Kepala Pusat Studi PKPTKI LPPM UNS. Webinar ini mengupas tuntas isi buku “Inovasi Inovasi Teknologi, Rantai Pasokan, dan Standardisasi Awal” dan berfokus pada standardisasi dalam rantai pasok. Peran standardisasi terlihat dalam inovasi teknologi di awal inisiasi rantai pasok. Aspek standardisasi menjadi penting untuk mendukung penguatan standar serta entitas pengujian saat awal inovasi teknologi untuk memperpendek waktu menuju pasar serta meminimalkan investasi khususnya pada rantai pasok produksi baterai lithium. Webinar ini menjabarkan peran dari stakeholder khususnya perguruan tinggi pada pengembangan standar. Standardisasi memiliki peran penting untuk memacu inovasi terbuka dan dengan kolaborasi antara penyedia rantai pasok, perguruan tinggi, dan pemerintah dapat memberikan solusi untuk mempercepat adopsi dan difusi swappable battery. Webinar ini juga membahas mengenai model pengukuran kesiapan implementasi standar, model pengukuran manfaat standar, serta sistem implementasi standar. Lebih lanjut lagi webinar ini juga menyinggung metodologi ISO untuk mengukur manfaat standar serta model pengukuran kesiapan teknologi dan manfaat ekonomi pada implementasi standar. Pada akhir sesi, dilakukan pemberian doorprize berupa pemberian buku “Inovasi Inovasi Teknologi, Rantai Pasokan, dan Standardisasi Awal” gratis kepada delapan peserta webinar yang beruntung.
Kajian Etnografi dan Keberlanjutan Program Pilot Project Pengalihan Energi Berbasis Impor Menjadi Domestik Melalui Kompor LPG Ke Kompor Induksi
Pada 9 November 2022, Tim Pusat Kajian Pengembangan Teknologi dan Kolaborasi Industri (PKPTKI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) melakukan kegiatan sesuai dengan schedule project yang telah disusun dan berhasil menyelesaikan report activity final yaitu etnography-netnography analysis. Analisis etnografi dilakukan dengan mengunjungi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk diwawancara lebih mendalam dan dielaborasi dengan analisis netnography dengan melakukan proses crawling text melalui tanggapan dan umpan balik WhatsApp Group (WAG) dan Sistem Informasi Kompor Induksi (SiKomin) sehingga menjadi sebuah formulasi analisis. Dari hasil elaborasi etnografi dan netnografi mendapatkan hasil analisis, antara lain : Tidak terdapat perubahan lokasi dapur berada di belakang dan posisi memasak berdiri. Periode jam -> tidak ada masalah dan hanya penyesuaian aktivitas. Penyesuaian alat masak. KPM bisa memasak beragam masakan. Cenderung ke sentimen positif dan terminologi hazard safety yang mengancam tidak muncul, seperti : meledak (tidak ada), yang ada yaitu terbakar dan kesetrum à minor safety. Hal ini mengindikasikan kondisi KPM relatif menerima program (walaupun secara bertahap dan muncul hambatan minor) à kompor induksi relatif bisa diaplikasikan KPM Surakarta (*dengan instalasi listrik standard & konteks kebijakan program saat ini). KPM mayoritas masih hybrid à peyesuaian dan wait and see (tarif, kebijakan, kerusakan, ketersediaan LPG 3 kg). Pada analisis profil KPM selama kurang lebih 3 bulan, KPM telah mencoba dan memakai kompor induksi untuk memasak dan terbagi dalam 3 klaster (klaster tinggi, sedang dan rendah). Klaster tinggi à rata-rata pemakaian 3 bulan > 100 KWH Klaster sedang à rata-rata pemakaian 3 bulan adalah 50 – 100 KWH Klaster rendah à rata-rata pemakaian 3 bulan < 50 – 100 KWH. Tim PLN memiliki komitmen kuat mengenai program ini agar tetap berjalan dan tetap optimis mendukung masyarakat memakai kompor induksi, oleh karena itu beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan dipertimbangkan perbaikannya untuk keberlanjutan program adalah: Perencanaan program/proyek secara terstruktur (terutama dengan regulasi yang tersosialisasi dan terpublikasi dengan jelas yang dioperasionalkan melalui manajemen proyek yang terstruktur beserta dengan mitigasi risikonya). Kerjasama yang sinergis antar entitas pemangku kepentingan. Untuk keberhasilannya, program ini tentunya tidak hanya dijalankan dan didukung oleh PT.PLN, melainkan perlu didukung pihak lain (antara lain produsen kompor induksi, utensil dan spare partnya, Badan Standardisasi Nasional untuk menstandarkan produknya). Dukungan infrastruktur kompor induksi yang robust (antara lain supply listrik yang stabil, penanganan lapangan yang handal, dan support sistem aduan call center). Menginisiasi ekosistem untuk mendukung lifestyle memasak dengan kompor induksi (antara lain mengaktifkan Corporate Social Responsibility (CSR) yang mendukung pembentukan ekosistem program, serta pengembangan start-up bisnis service center Social Engagement dan Society Involvement. Filtering masyarakat yang benar-benar bersedia menerima dan menjalankan program (tentunya setelah memperoleh sosialisasi yang jelas dan komprehensif), melibatkan tokoh masyarakat, menjalankan program “Dari KPM, Oleh KPM, Untuk KPM” dengan melibatkan dan merekrut KPM sebagai fasilitator dan mentor, serta menjajagi social voluntary, yaitu dengan membuka program bagi masyarakat umum yang bersedia mengikuti pilot program kompor induksi dengan kontrak yang jelas.
PERANCANGAN PROYEK TERPADU INDUSTRI LOGAM TEMBAGA
Rabu, 28 September 2022. PKPTKI dan Tim Proyek Terpadu Teknik Industri UNS melakukan kunjungan industri di Sentra Industri Logam Tembaga di Tumang Boyolali, sebagai upaya untuk menginisiasi kegiatan Pengabdian Masyarakat dan kolaborasi industri. Kegiatan diikuti oleh ketua dan anggota PKPTKI beserta dengan dosen dan mahasiswa Teknik Industri UNS. Rangkaian acara pertama, tim PKPTKI dan rombongan melakukan pertemuan dengan Kepala Desa Cepogo dan perwakilan pengusaha tembaga. Pada kegiatan tersebut dilakukan diskusi dan eksplorasi permasalahan yang dihadapi oleh para pengusaha yang berpotensi bisa didukung oleh PKPTKI dan tim proyek terpadu Teknik Industri UNS. Permasalahan tersebut diantaranya adalah keterbatasan alat (teknologi) yang mendukung proses produksi terutama berkaitan dengan standard internasional dan teknologi finishing. Walaupun saat ini, Desa Tumang sudah dikenal di dunia sebagai area kerajinan tembaga handmade. Akan tetapi ke depannya, proses produksi konvensional yang cenderung kurang standar akan kalah bersaing dengan industri tembaga negara lain, terutama Cina. Permasalahan selanjutnya, para pengusaha pada dasarnya telah menerima bantuan alat dan teknologi dari pemerintah, akan tetapi para pengusaha dan pekerja mengaku tidak bisa mempergunakan dan mengoperasikan teknologi tersebut. Permasalahan lainnya adalah terkait dengan sumber daya manusia, yang mana saat ini area Tumang sulit mencari generasi muda yang memiliki minat untuk menjadi pengrajin maupun pengusaha tembaga. Menanggapi beragam permasalahan tersebut, tim PKPTKI dan tim proyek terpadu melakukan diskusi dan tanya jawab berkaitan dengan alternatif solusi yang potensial diimplementasikan di industri tembaga, antara lain dengan upaya inisiasi teaching factory di Desa Tumang. Hal ini sebagai upaya mengatasi regenerasi sumber daya manusia terampil pengrajin tembaga. Rangkaian acara berikutnya adalah tim PKPTKI dan tim proyek terpadu mengunjungi lokasi produksi tembaga. Proses produksi pada bengkel industri yang diamati antara lain meliputi proses hammering lempengan tembaga, pemotongan lempengan, pengukiran sesuai mal, dan finishing. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peluang bagi Desa Tumang dengan target #TumangMendunia yang didukung oleh Tim PKPTKI LPPM UNS dan Tim Proyek Terpadu Teknik Industri UNS.
Pelaksanaan FGD Analisis Kualitas Layanan Poliklinik Rumah sakit dengan Manajemen RS UNS
Dalam rangka penelitian mengenai analisis kualitas poliklinik, pihak manajemen Rumah Sakit UNS diminta untuk melaksanakan FGD mengenai hasil penelitian mengenai analisis kualitas layanan kesehatan Poliklinik Rumah Sakit UNS. Pada hari Selasa, 28 Juni 2022 pihak LPPM UNS, peneliti, serta mahasiswa Teknik Industri UNS melakukan pelaksanaan FGD yang dimaksud via aplikasi zoom meeting. Pada sesi FGD, pihak LPPM UNS dan peneliti menyampaikan hasil dari penelitian terhadap 100 pasien yang pernah berkunjung ke Poliklinik Rumah Sakit UNS selama masa pandemi yaitu perbandingan harapan pasien dengan realita yang didapatkan. Beberapa indikator yang menjadi perhatian peneliti antara lain terkait kecepatan pelayanan, keterlambatan dokter, kebersihan rumah sakit, serta protokol pengendalian Covid- 19 Poliklinik Rumah Sakit UNS yang nantinya akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Hasil penelitian juga menunjukan bawa rata-rata tingkat kepuasan dari pasien terhadap layanan Poliklinik Rumah Sakit UNS tergolong baik. Hasil penelitian ini ditanggapi dengan baik oleh pihak Manajemen Rumah Sakit UNS. Menurut pihak Rumah Sakit UNS, terkait permasalahan keterlambatan dokter atau penumpukan pasien sudah dilakukan implementasi solusi dengan menambah jadwal poliklinik menjadi poli pagi, poli sore, dan poli eksklusif. Dokter tidak bisa selalu on time dikarenakan dokter kadang memiliki kesibukan lain seperti operasi atau visit, sehingga hal ini juga menjadi masukan bagi pihak RS UNS. Pihak keamanan Rumah Sakit UNS saat ini menggunakan sistem pihak ketiga, sehingga hasil penelitian terkait protokol Covid-19 bisa menjadi evaluasi untuk diskusi manajemen RS UNS dengan pihak ketiga, begitupun dengan kebersihan karena menggunakan pihak ketiga untuk melaksanakan kegiatan pembersihan.
Kado Hari Kemerdekaan “Kwh Terbanyak” Masyarakat Penerima Manfaat dalam Program Pilot Project Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi di Surakarta
Terkait program pemerintah terkait konversi kompor gas ke kompor induksi, Pusat Kajian Pengembangan Teknologi dan Kolaborasi Industri (PKPTKI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) berperan dalam proses sosialisasi, edukasi, pendataan, pendampingan sekaligus memberikan informasi sebagai dukungan masyarakat penerima manfaat untuk mengikuti kegiatan lomba “Kwh Terbanyak” di Surakarta. Pilot Project ini diinisiasi oleh PT PLN (Persero) dan bertujuan untuk mendukung proses peralihan penggunaan energi impor menjadi energi dalam negeri dengan mengurangi impor gas LPG melalui kegiatan lomba “Kwh Terbanyak”. Mengingat momen Kemerdekaan Tim PLN mengadakan Lomba dengan tema “Kado Hari Kemerdekaan” dengan kategori KPM yang Kompor Induksinya Yang Paling Sering Dipakai atau Kwh Terbanyak tentunya yang akan memenangkan lomba tersebut. Bagi masyarakat KPM yang ingin mengikuti lomba tersebut, maka harus mengirimkan Foto Scan Kwh Kompor Induksi di WA Group dengan caption No. ID Pelanggan dan Nama. Maka dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat KPM lebih semangat dan antusias untuk menggunakan Kompor Induksi karena dengan kompor induksi lebih praktis dan ramah lingkungan serta cepat. Pada tanggal 5 September 2022 Tim PLN mengumumkan pemenang lomba “Kwh Terbanyak” di 5 WA Group Kecamatan. Berikut daftar pemenang lomba “Kwh Terbanyak” yang dimenangkan oleh KPM Kecamatan Jebres: Juara Pertama : Bapak Besar dari Kec. Jebres dengan pemakaian Kwh sebanyak 204,83 mendapatkan uang tunai Rp. 500.000,- + Alat Masak Juara kedua : Bapak Sumardi dari Kec. Jebres dengan pemakaian Kwh sebanyak 90,91 mendapatkan uang tunai Rp. 300.000,- + Alat Masak Juara Ketiga : Bapak Sukiman dari Kec. Jebres dengan pemakaian Kwh sebanyak 82,19 mendapatkan uang tunai Rp. 200.000,- + Alat Masak
Kegiatan Lomba Video Memasak Masyarakat Penerima Manfaat dalam Program Pilot Project Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi di Surakarta
Sebagai wujud kontribusi terhadap program pemerintah terkait konversi kompor gas ke kompor induksi, Pusat Kajian Pengembangan Teknologi dan Kolaborasi Industri (PKPTKI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) berperan dalam proses sosialisasi, edukasi, pendataan, pendampingan sekaligus memberikan informasi sebagai dukungan masyarakat penerima manfaat untuk mengikuti kegiatan lomba memasak di Surakarta. Pilot Project ini diinisiasi oleh PT PLN (Persero) dan bertujuan untuk mendukung proses peralihan penggunaan energi impor menjadi energi dalam negeri dengan mengurangi impor gas LPG melalui kegiatan lomba memasak. Tim PLN mengadakan Lomba Bikin Video Asyiknya Memasak Pakai Kompor Induksi. Peserta yang diperbolehkan mengikuti lomba adalah yang termasuk dalam kategori 1000 KPM penerima bantuan Program Kompor Induksi dari 5 Kecamatan di Surakarta yaitu Kec. Jebres, Kec. Banjarsari, Kec. Pasar Kliwon, Kec. Laweyan, dan Kec. Serengan. KPM mengirimkan video kreatif pada saat memasak menggunakan kompor induksi melalui WhatsUp (WA) grup kompor induksi. Masyarakat KPM antusias untuk mengikuti Lomba Bikin Video Asyiknya Memasak Pakai Kompor Induksi dan pada tanggal 22 Agustus 2022 telah diumumkan pemenang lomba tersebut, yaitu: Juara Pertama : Ibu Fitri Yuliastuti dari Kec. Laweyan dengan mendapatkan uang tunai Rp. 500.000,- + Alat Masak. Juara kedua : Ibu Ristayanti dari Kec. Banjarsari dengan mendapatkan uang tunai Rp. 300.000,- + Alat Masak. Juara Ketiga : Ibu Nurul Hidayah dari Kec. Laweyan dengan mendapatkan uang tunai Rp. 200.000,- + Alat Masak Pemberian hadiah kepada para pemenang pada tanggal 23 Agustus 2022 pukul 16.00 bertempatkan di Kantor PLN UP3 Surakarta.